Rabu 27 Nov 2013 17:18 WIB

Pemerintah Utamakan Pengembangan Empat Energi Terbarukan

Energi Terbarukan - Lampung
Energi Terbarukan - Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengutamakan pengembangan empat jenis energi baru dan terbarukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan yang besar pada bahan bakar fosil.

Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana saat membuka Annual Forum Energy and Environment Partnership with Indonesia (EEP Indonesia) di Jakarta, Rabu (27/11), mengatakan keempat jenis energi baru dan terbarukan (EBT) itu adalah panas bumi, air, bioenergi, dan surya.

"Indonesia punya banyak sumber EBT, tapi ada empat yang diutamakan yakni panas bumi, air, bioenergi, dan panel surya," katanya.

Menurut dia, cadangan panas bumi di Indonesia mencakup 40 persen dunia. Namun, baru lima persen yang termanfaatkan. Lalu, potensi air berupa mini dan mikrohidro serta PLTA yang juga melimpah akan dipercepat dengan memperbaiki tarif agar menarik bagi investor. "Pemerintah juga akan mempercepat pengembangan bioenergi dan solar cell," ujarnya.

Rida menambahkan saat kini, 85 persen kebutuhan energi di Indonesia dipasok dari sumber fosil yakni minyak, gas, dan batu bara. Namun, pasokan energi fosil tersebut terutama sebagian minyak dan BBM berasal dari impor. "Ketergantungan impor ini makin besar seiring pertumbuhan ekonomi dan penurunan produksi minyak," katanya.

Dampaknya, devisa makin banyak terpakai untuk impor minyak dan BBM serta meningkatkan subsidi. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) tengah merevisi target pemanfaatan EBT pada 2025 dari 17 menjadi 23 persen.

"Kami akan memacu lebih banyak lagi EBT untuk menggantikan fosil," ujarnya.

Program EEP Indonesia merupakan kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Finlandia. Hadir dalam acara itu Duta Besar Finlandia Kai Sauer. EEP Indonesia telah menyalurkan dana untuk 20 proyek yakni enam

kajian kelayakan bioenergi.

Lalu, tujuh proyek demonstrasi untuk tingkat desa, tiga proyek percontohan industri, dan empat peningkatan kapasitas. Hasil proyek antara lain 15 desa biogas, satu sistem gasifikasi biomasa, dan tungku biomasa efisiensi tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement