Kamis 21 Nov 2013 16:33 WIB

BRI Targetkan Penyaluran KUR 2013 Rp 19 Triliun

UMKM penerima KUR, ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
UMKM penerima KUR, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk (BRI) menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 19 triliun atau lebih dari 50 persen target total KUR Nasional yakni sebesar Rp 36 triliun.

Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan, realisasi KUR BRI per Oktober 2013 sendiri mencapai Rp 82,2 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 8,9 juta orang. "Meski ekspansi KUR cukup massif, BRI tetap memberi perhatian pada peningkatan kualitas debitur agar para pelaku usaha mikro tersebut segera naik kelas ke kredit komersil," ujar Ali dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (21/11).

Ia mengatakan, jumlah debitur KUR BRI yang bermigrasi ke kredit komersil BRI sampai 30 Oktober 2013 mencapai lebih dari 823 ribu dengan kredit mencapai lebih dari Rp 12,8 triliun. "Mantapnya pola pembinaan dan pendampingan pelaku usaha KUR terlihat dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan atau NPL) kami yang hanya sebesar 2,22 persen," katanya.

Ia juga menambahkan, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) mumpuni yang ditugaskan menangani KUR oleh perusahaan juga menjadi kunci pihaknya dalam penyaluran KUR. "Saat ini ada sekitar 18 ribu tenaga profesional yang secara langsung terlibat menyukseskan ekspansi KUR ini. Pegawai tersebut dialokasikan ke berbagai posisi yakni kepala BRI unit, bagian administrasi, mantri KUR dan asisten mantri KUR," ujarnya.

Selain SDM, ekspansi jaringan mikro BRI juga salah satu faktor yang menentukan dalam penyaluran KUR BRI. Per Oktober 2013, jaringan mikro BRI telah berjumlah 7.646 unit, yang terdiri dari 2.159 Teras BRI, 407 Teras BRI Mobile, dan 5.080 Kantor BRI Unit. BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro yang masing-masing outstandingnya sebesar Rp 16,41 triliun dan Rp 65,83 triliun, debiturnya lebih dari 96 ribu UKM dan lebih dari 8,8 juta UKM, dengan rata-rata kredit Rp 170 juta per debitur dan Rp 7,48 juta per debitur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement