REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan masyarakat harus memahami pentingnya jasa keuangan. Tak hanya itu, ia juga beranggapan sama pentingnya untuk melibatkan masyarakat dan terlibat dalam dunia jasa keuangan.
Namun, menurut Presiden SBY, ada pekerjaan besar yang harus dikerjakan pemerintah terkait jasa keuangan. Yakni memastikan sistem dan praktik jasa keuangan itu aman. Selain itu, harus pula dipastikan sistem dan praktiknya tidak mudah terguncang.
“Setelah kita paham betapa pentingnya jasa keuangan dan pentingnya masyarakat diajak serta untuk masuk, negara harus memastikan system dan praktik jasa keuangan itu aman dan tidak mudah terguncang baik di masa damai maupun ketika situasi ekonomi dunia bergejolak atau mengalami krisis,” katanya saat memberikan sambutan dalam peluncuran cetak biru 'Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (19/11).
Ia mengatakan untuk memastikan agar sistem dan praktik jasa keuangan aman dan memiliki ketahanan tinggi, maka pengawasan industri jasa keuangan harus dilaksanakan dengan seksama. Perlindungan terhadap masyarakat dan konsumen yang menggunakan jasa keuangan pun harus diberikan.
Belajar dari krisis di 1998 dan 2008, sudah seharusnya Indonesia memiliki sistem atau mekanisme untuk menjamin stabilitas sistem keuangan dan memiliki ketahanan, terutama ketika ada gejolak. “Kalau itu kita jalankan, Insya Allah system keuangan kita semakin aman dan memiliki ketahanan yang tinggi,” kata Presiden SBY.