REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aset trustee yang dikelola PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) mencapai Rp 9,1 triliun. Sebanyak 75 persen nasabah jasa Trust BRI adalah berasal dari sektor migas dan penunjangnya, sisanya berasal dari sektor pasar modal dan infrastruktur.
Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni, mengatakan BRI saat ini mengelola Rp 9,1 triliun aset trustee yang diantara berasal dari sembilan proyek besar. Sejak diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Jasa Trust pada akhir 2012, BRI menjadi bank pertama yang memperoleh ijin Layanan Jasa Trust dari Bank Indonesia (BI)," ujar Baiquni dalam siaran pers, Kamis (14/11).
Pada akhir 2012 Bank Indonesia menerbitkan PBI Nomor 14/17/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan dengan Pengelolaan (Trust). PBI tersebut diterbitkan dengan harapan agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan pasokan devisa melalui kegiatan usaha bank yang mendukung pengelolaan devisa serta meningkatkan daya saing perbankan di dalam negeri. PBI tersebut merupakan tindak lanjut dari upaya Bank Indonesia dalam meningkatkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebagaimana diatur dalam PBI terdahulu No.14/25/PBI/2012 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor.
Dengan kebijakan tersebut, bank-bank di Indonesia diharapkan dapat memberikan layanan Jasa Trust sebagaimana yang selama ini dilayani oleh bank-bank di luar negeri. Dengan demikian Devisa Hasil Ekspor (DHE) dapat mengendap pada rekening trustee yang berada di dalam negeri.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hingga semester pertama tahun 2013 Indonesia berhasil membukukan 16 juta dolar AS transaksi ekspor dari sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas), dan sebanyak 16 persen proceed ekspor masih ditempatkan di luar negeri.
Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali, mengatakan, hingga Oktober 2013, asset kelolaan Jasa Trust BRI telah mencapai Rp. 9,1 Triliun. "75 persen nasabah jasa Trust BRI adalah berasal dari sektor migas dan penunjangnya, sisanya berasal dari sektor pasar modal dan infrastruktur," ujar dia.
Dari sektor migas, BRI juga saat ini menjadi bank pengelola dana ASR (Abandonment Site Restoration) migas terbesar dengan mengelola 140 juta dolar AS dari total 345 juta dolar AS dana ASR Nasional.
Ali mengatakan BRI sudah memberikan jasa serupa trustee sebelum PBI terbit. Pada kurun waktu 2007 hingga 2010, BRI bertindak sebagai agen pemerintah dalam pendistribusian dana APBN dalam skema Treasury Single Account sebesar kurang lebih Rp 900 Triliun pertahun. BRI juga merupakan Bank Kustodian pertama di Indonesia yang menjalankan sekuritisasi aset, yang konsepnya mengadopsi prinsip trustee.