REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kembali Bank BJB menopang program pengembangan infrastruktur di Tanah Air. Untuk kedua kalinya, Bank BJB menyalurkan kredit kepada PT Waskita Karya Tbk (Wika) untuk pembangunan sejumlah jalan tol senilai Rp 250 miliar.
Akte perjanjian kredit ditandatangani oleh Pemimpin Bank BJB cabang Utama Bandung Apep Yulianto dan Direktur Keuangan Wika Tunggul Rajagukguk di Kantor Pusat Bank BJB, Jl Naripan, Bandung, Jumat (8/11). Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial Bank BJB Ahmad Irfan dan Vice President Corporate Secretary Bank BJB Sofi Suryasnia.
Dalam perjanjian akte kredit itu, disebutkan bahwa dukungan kredit dari Bank BJB akan digunakan untuk tambahan modal usaha pembangunan jalan tol dan waduk. Jalan tol yang dibangun PT Waskita Karya, di antaranya Tol Bawean-Solo, Gempol-Surabaya, Gempol-Pasuruan, Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan Waduk Jatigede Sumedang.
Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, PT Waskita Karya merupakan salah satu perusahaan terbesar nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Menurut dia, karya pembangunannya terbukti mendukung program pengembangan infrastruktur nasional. ''Karena alasan itu, maka kami berkewajiban menopang pendanaan infrastruktur,'' ujar Irfan.
Infrastruktur, ungkap Irfan, merupakan salah satu sektor yang tengah digenjot oleh pemerintah. Menurutnya, seluruh stakeholder dituntut untuk sama-sama mendukung program akselerasi pembangunan infrastruktur.
Tidak hanya kepada Wika, pihaknya pun siap berpartisipasi dalam pendanaan program pembangunan lainnya. "Produk kredit Bank BJB sengaja disiapkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur merupakan jembatan menuju pertumbuhan ekonomi masyarakat," papar Irfan.
Irfan mengungkapkan, saat ini Bank BJB berada di posisi 12 bank nasional terbesar. Posisi aset Bank BJB per Oktober 2013, sambung dia, senilai Rp 76 triliun. Sementara laba yang diraup Bank BJB per Oktober 2013, tutur dia, mencapai Rp 1,1 triliun.
Menurut Irfan, hingga saat ini Bank BJB telah menyalurkan kredit senilai Rp 43 triliun. ''Kredit itu disalurkan untuk UMKM hingga perusahaan besar,'' tambah dia.
Direktur Keuangan Wika Tunggul Rajagukguk menambahkan, Bank BJB merupakan mitra kerja perusahaannya yang sangat kooperatif. Menurut dia, pinjaman kredit kali ini merupakan kali kedua yang diterima Wika dari Bank BJB. Pinjaman pertama berlangsung pada 2011. Pada awal 2012, sambung dia, Wika berhasil menyelesaikan pinjamannya dengan mulus.
Tunggul mengakui, proyek infrastruktur yang sedang dijalankannya membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu, ke depannya, Wika dimungkinkan kembali mengajukan kredit ke Bank BJB.
Dikatakan Tunggul, bantuan kredit Bank BJB itu sangat efektif menopang pembangunan di Tanah Air. ''Tidak hanya di Jabar dan Banten, tapi di beberapa provinsi lainnya di Indonesia,'' kata Tunggul.