Kamis 07 Nov 2013 09:30 WIB

Tahun Depan, FIFGroup Genjot Pembiayaan Mobil

Fifgroup
Foto: Fifgroup.co.id
Fifgroup

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Federal International Finance (FIFGroup) mulai serius menggarap pasar mobil. Ini merupakan salah satu bentuk ekspansi perusahaan pembiayaan di bawah grup Astra yang biasanya hanya menangani pembiayaan untuk sepeda motor dan elektronik. 

"Tahun ini, segmen mobil tidak usah diperhitungkan. Karena jumlahnya sangat kecil. Tapi pertengahan tahun depan, sekitar Juni, kita baru akan mulai memasang target untuk pembiayaan mobil baru dan bekas. Kita ingin mobil menyumbang minimal lima persen," ujar CEO FIFGroup Suhartono di Yogyakarta, Kamis (7/11).

Saat ini, bisnis FIFGroup masih didominasi oleh pembiayaan sepeda motor yang mencapai 84 persen. Kemudian pembiayaan elektronik sebesar 16 persen. 

Tahun depan, komposisi itu diharapkan akan berubah menjadi elektronik menjadi 22 persen dan sisanya untuk sepeda motor. Segmen mobil diharapkan akan dapat berkontribusi sebesar lima persen mulai pertengahan tahun depan.

FIFGroup, lanjut Suhartono, telah memulai bisnis di pembiayaan mobil sejak tiga bulan terakhir. Namun, perseroan masih dalam tahap belajar. Karenanya, lebih menyasar luar Jawa yang persaingannya lebih rendah ketimbang Jakarta. 

Di Jakarta, proses pembiayaan harus sudah disetujui dalam dua jam. Tapi di Kalimantan, konsumen tak masalah jika harus menunggu dua hari untuk penyelesaian proses kredit. "Makanya, dua hari itu kita gunakan untuk belajar." ujarnya.

Pertimbangan lainnya, Astra telah memiliki ACC sebagai pembiayaan mobil. "Makanya, kami minta izin dulu ke ACC untuk mengambil wilayah-wilayah yang mereka tidak masuki," tambah dia.

FIFGroup, memiliki 300 cabang di luar Jawa. Untuk saat ini, setiap cabang diminta untuk setidaknya dapat menjual satu mobil. Target diharapkan akan terus meningkat.

"Nanti terus naik, satu cabang jual 1,5, terus naik jadi dua, terus begitu. Untuk wilayah pun, kita harapkan akan dapat masuk ke seluruh Indonesia pada nantinya," ungkap Suhartono.

Tahun ini, perseroan dipastikan akan mencatatkan laba sebesar Rp 1,3 triliun. Naik dari pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 1,2 triliun. Target itu diharapkan akan dapat bertumbuh sebesar 10 persen pada tahun depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement