Ahad 03 Nov 2013 07:59 WIB

Cara RI Hadapi Krisis Ekonomi Global

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Endah Hapsari
Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto
Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis inisiatif pemerintah mengeluarkan paket kebijakan kemudahan berusaha yang akan berlaku Februari 2014 mendatang akan mendorong munculnya semangat kewirausahawan masyarakat. 

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, paket kebijakan ini merupakan langkah positif untuk terus menjaga laju pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menurunkan tingkat pengangguran. Kebijakan tersebut dinilai bisa mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi yang dinilai cukup baik bagi iklim usaha. 

“Kadin tentunya menyambut baik paket kebijakan tersebut yang memudahkan masyarakat untuk memulai kegiatan usahanya secara cepat dan mudah. Kebijakan ini juga akan mengakomodir keinginan mereka yang mau berusaha sehingga akan makin banyak jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) nantinya”, katanya di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia di Palembang, Sumatera Selatan seperti dalam keterangan tertulis. 

Dia menambahkan, peningkatan jumlah UKM dipandang strategis mengingat selama ini UKM telah membuktikan mampu berkontribusi secara positif pada laju perekonomian Indonesia, terutama saat menghadapi tantangan seperti krisis ekonomi di tahun 2008. Ia memperkirakan bahwa pelemahan ekonomi dunia masih akan berlanjut dalam tahun 2014. Kondisi global ini menjadikan pondasi perekonomian Indonesia belum terlalu kuat sehingga berpotensi memperlemah tren positif laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pada tahun 2014 nanti, perekonomian Indonesia masih menghadapi tantangan berat dan sangat rentan terhadap perkembangan krisis ekonomi global. Meski demikian, ada tanda-tanda bahwa Indonesia masih merupakan negara yang menarik untuk investasi. “Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Investasi Asing Langsung (FDI) masih menunjukkan trend meningkat. Tetapi masalah daya saing masih belum teratasi,” ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement