REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran kredit perbankan nasional paada triwulan III-2013 masih kencang. Sejumlah bank besar mencatatkan pertumbuhan kredit di atas 20 persen. Pertumbuhan kredit pun dibarengi oleh kehati-hatian sehingga risiko kredit bermasalah (NPL) masih terjaga.
PT Bank OCBC NISP, Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 21 persen dari Rp 50,52 triliun menjadi Rp 61,19 triliun pada September 2013. Direktur OCBC NISP, Hartati, mengatakan penyaluran kredit masih fokus pada usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Penyaluran kredit ke UKM mencapai 46 persen dari total kredit. Sedangkan sektor kedua terbesar yakni pada kredit korporasi sebesar 22 persen dan kredit konsumer mencapai 21 persen. "Porsi terbesar penyaluran kredit kami masih pada SME (small medium enterprises/UKM)," ujar Hartati, Rabu (30/10).
Sementara itu, rasio NPL masih dapat dijaga di level yang sangat rendah. Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan NPL dapat ditekan dari 1 persen menjadi 0,7 persen.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 45,3 triliun hingga September 2013, tumbuh 22 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Direktur Utama BTPN, Jerry Ng, mengatakan penyaluran kredit didukung oleh Program Daya. Program Daya memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah yang meliputi pensiunan, pelaku UMK, serta komunitas pra-sejahtera produktif.
Kenaikan pada sisi intermediasi ini tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tercermin dari rasio NPL net sebesar 0,37 persen pada akhir September 2013, lebih rendah dari NPL net akhir September 2012 yang tercatat 0,39 persen.
Sementara itu PT Bank Danamon Indonesia, Tbk hanya mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 14 persen. Penyaluran kredit hingga September 2013 tercatat sebesar Rp 129 triliun.
Direktur Keuangan Danamon, Vera Eve Lim, mengatakan pertumbuhan kredit yang positif ini didukung oleh pertumbuhan kredit di segmen UMKM yang sebesar 14 persen. Kredit UMKM mencakup 31 persen dari total portofolio kredit Danamon. Kredit Danamon ke segmen usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam tumbuh sebesar 8 persen menjadi Rp 19,8 triliun pada kuartal ketiga tahun 2013.
Kredit ke segmen UMKM tumbuh 21 persen menjadi Rp 20,2 triliun. Secara total, kredit mikro dan UKM berkontribusi 31 persen terhadap total kredit Danamon. "Di atas batas minimum yang dipersyaratkan," ujar Vera.
Sementara itu, kredit kepada segmen komersial tumbuh 27 persen menjadi Rp 14,8 triliun. Kredit ke segmen korporasi tumbuh 29 persen menjadi Rp 14,3 triliun. Pertumbuhan kredit masih disertai dengan kualitas. Hal tersebut terlihat dari NPL yang masih terjaga di level 2,2 persen.