REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan berkomitmen untuk menjaga target penerimaan perpajakan dalam APBN 2014 yang ditetapkan sebesar Rp1.280,4 triliun.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung, Kuswandono di Jakarta, Senin (28/10) mengatakan target tersebut dapat tercapai apabila kondisi perekonomian domestik dan global dalam situasi yang lebih baik dibandingkan 2013.
"Target penerimaan bea cukai kenaikannya dari tahun ini Rp17 triliun, artinya penambahan ini luar biasa. Tapi kami selalu katakan optimis karena tahun depan kondisi perekonomian jauh lebih baik," ujarnya.
Agung mengatakan institusinya akan mencapai upaya ekstra untuk mencapai target penerimaan bea dan cukai sebesar Rp170,2 triliun pada 2014. Salah satunya melalui penambahan 2500 pegawai di 950 kantor seluruh Indonesia.
"Kami tidak hanya mengawasi penerimaan, namun juga memberikan pelayanan fasilitas perdagangan dan industri, selain 'community proctection'. Mudah-mudahan optimis ini tidak hanya berpusat dalam masalah penerimaan," katanya.
Sedangkan, Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmany mengatakan akan melakukan upaya ekstensifikasi dan intensifikasi sebagai upaya untuk mengejar penerimaan pajak yang ditargetkan sebesar Rp1.110,2 triliun pada 2014.
"Kita intinya pada kepatuhan. Kepatuhan kita lihat dari yang sudah membayar pajak tapi belum sebagaimana mestinya, kita kejar lewat program intensifikasi, dan yang belum membayar pajak sama sekali, itu kita kejar lewat program ekstensifikasi," ujarnya.