REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, program MP3EI yang dicanangkan berorientasi pada masa depan. Menurutnya, pemerintah tak ingin Indonesia ketinggalan oleh negara lain. Apalagi jika konektivitas antara negara sudah terjadi.
"Pemerintah tidak ingin Indonesia menjadi negara yang kalah saat menyongsong perkembangan ke depan, saat sudah terjadi konektivitas antar negara ASEAN, APEC, termasuk G-20," katanya di Kalimantan Selatan, Rabu (23/10).
Dibanding dengan negara lain, katanya, pertumbuhan Indonesia saat ini hanya kalah oleh Cina. Bahkan, dalam hal daya beli masyarakat menduduki urutan ke-15. Ia pun yakin MP3EI pada saatnya akan memberikan dampak untuk perkembangan Indonesia.
"MP3EI ini bukan kertas kosong, bukan macan ompong tapi riil. Kita harus siap ketika lima tahun lagi, ekonomi ASEAN, APEC, dan lain-lain sudah terkoneksi. Dengan MP3EI kita tidak akan jadi bangsa yang kalah," katanya.
Proyek MP3EI di beberapa tempat sudah berjalan. Untuk di Kalimantan Selatan saja, ada delapan proyek yang diresmikan dengan nilai investasi Rp 4,9 triliun. Sedangkan yang sudah diselesaikan 10 proyek dengan nilai Rp 11,3 triliun.