Senin 21 Oct 2013 12:32 WIB

Defisit Perdagangan Jepang Catat Rekor

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Defisit perdagangan Jepang menciptakan rekor baru di September setelah biaya impor makanan membengkak melebihi pertumbuhan ekspor. Data menunjukkan defisit September mencapai 932 miliar yen.

Defisit April-September 2013 melonjak menjadi hampir lima triliun yen. Defisit ini merupakan rekor untuk semester pertama tahun fiskal 2013. Impor Jepang tumbuh 16,5 persen di September bila dibandingkan periode sebelumnya menjadi 6,9 triliun yen.

Impor minyak dan gas menyumbang hampir sepertiga dari total. Impor kedelai dan makanan lainnya melonjak menjadi dua digit. Sementara ekspor tumbuh 11,5 persen menjadi 5,97 triliun yen. AP melaporkan pertumbuhan ekspor Jepang didorong oleh pemulihan di pasar utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Ekspor didorong oleh meningkatnya pengiriman kendaraan, besi dan baha, karet, dan bahan kimia. AS tetap menjadi tujuan utama ekspor JEpang, yaitu sebesar 1,11 triliun yen. Sedangkan impor dari AS mencapai 665 miliar yen. Ini menghasilkan surplus sebesar 533 miliar yen atau tumbuh 25 persen.

Sepanjang tahun lalu, yen telah melemah hampir 25 persen terhadap dolar AS. Hal ini membuat ekspor Jepang lebih murah di luar negeri, tapi juga meningkatkan biaya impor. Meskipun demikian, defisit perdagangan Jepang dengan Cina melonjak 87 persen menjadi 620 miliar yen. Hal ini disebabkan oleh melambungnya impor seperti ponsel dan panel surya sebesar 31 persen sementara ekspor hanya tumbuh 11 persen menjadi 1,06 triliun yen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement