Ahad 20 Oct 2013 16:04 WIB

Bank BUMN Siap Jual Asuransi Mikro

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Bank Mandiri (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/WIHDAN
Bank Mandiri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank berpelat merah siap membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjual asuransi mikro di Indonesia. Asuransi mikro akan menjadi produk bancassurance yang disebarkan melalui saluran distribusi yang dimiliki perusahaan.

PT Bank Mandiri Tbk mengatakan siap menjual produk-produk asuransi mikro melalui bancaassurance. Direktur Komersil dan Bisnis Bank Mandiri, Sunarso, mengatakan potensi mikro sangat besar dan rata-rata tidak memiliki asuransi. Bank Mandiri saat ini memiliki lebih dari 900 ribu nasabah mikro. "Nanti nasabah-nasabah mikro kita harapkan bisa dicover asuransi ini. Nanti nasabah mikro jadi aman karen jaminan sudah dipackage dalam asuransi," kata Sunarso kepada ROL, baru-baru ini.

Untuk ke depannya, Bank Mandiri akan menyalurkan asuransi mikro melalui branchless banking yang saat ini masih dalam tahap percobaan. Sunarso mengatakan masyarakat akan dapat membeli produk aasuransi mikro melalui branchless banking. "Branchless banking sebaga sarana, channel, dan saluran. Intinya itu," ujar dia.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis saluran distribusi yang dimiliki perseroan dapat mendukung pelaksanaan penjualan asuransi mikro di Indonesia. BTN akan mendistribusikan asuransi mikro melalui cabang yang saat ini telah berjumlah 876, serta melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia. BTN memiliki 2.970 titik channel dari 3.900 titik yang dimiliki PT Pos.

Direktur Ritel dan Konsumer BTN, Irman A Zahiruddin, mengatakan BTN tengah menunggu izin dari Bank Indonesia (BI) untuk dapat segera menyalurkan asuransi mikro pada nasabahnya. "Kalau secara pelaksanaan kami sudah siap. Pertama cabang. Kedua training, lalu ketiga sertifikasi," kata Irman.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI) akan menjual asuransi mikro melalui titik-titik pembayaran yang telah bekerjasama dengan perseroan. "Ini tidak seperti bancassurance. Jadi kita bekerja sama dengan banyak payment point, online payment point. Seperti kantor pos, kita bisa bayar listrik dan sebagainya," ujar Direktur Konsumer dan Ritel BNI, Darmadi Sutanto.

Asuransi mikro merupakan asuransi yang diperuntukan untuk kalangan bawah. Oleh karena itu, preminya pun tergolong sangat rendah, yakni maksimal sebesar Rp 50 ribu. Darmadi mengatakan premi yang ringan membuat bank dapat menjangkau lebih banyak nasabah. "Kami pikir ini adalah bagian dari mendukung untuk memberikan asuransi dan perlindungan kepada masyarakat bawah atau berpenghasilan rendah bahwa kalau mendapat musibah tiba-tiba akan diganti kerugiannya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement