Jumat 18 Oct 2013 10:33 WIB

Anomali Cuaca, Produksi Cengkeh Menurun

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Dewi Mardiani
Panen Cengkeh
Foto: antara
Panen Cengkeh

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -– Produksi cengkeh pada 2013 dinilai mengalami penurunan sebanyak 30 persen dari tahun sebelumnya. Kondisi itu disebabkan anomali cuaca sehingga hasil panen kurang optimal.

“Tapi tahun depan kalau musim panas panjang, maka produksinya diperkirakan kembali membaik,” kata Pengurus Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) I Ketut Budiman di sela-sela konferensi tembakau se-Asia di Hotel JW Marriot Surabaya, kemarin.

Dia menambahkan, produksi cengkeh 2013 sekitar 70 ribu ton, tidak mencapai panen raya yang umumnya antara 100 – 110 ribu ton. Namun, harga komoditas tersebut masih cenderung stabil pada Rp 130 – 140 ribu per kilogram. Sebab, dia menambahkan, pabrik rokok umumnya mempunyai stok cengkeh hingga tiga tahun ke depan, sehingga bisa menunggu waktu panen raya tiba.

Ketut juga belum mengetahui pasti, jika langkah impor akan kembali diambil untuk memasok stok cengkeh ke depannya. “Tapi untuk mempertahankan stabilitas harga, pihak swasta atau perusahaan memang tidak boleh investasi di perkebunan cengkeh,” kata dia.

 

Dalam konferensi tersebut, atau Asia Tobacco Forum (ATF), pihaknya menjalin kerja sama dengan 18 negara penghasil rokok. Dengan menyelenggarakan kegiatan tersebut, kata dia, dapat membentuk organisasi yang kuat untuk menentukan regulasi rokok. “Rokok itu asas hidup orang banyak dan menyangkut sejumlah elemen seperti perusahaan, tenaga kerja, dan petani,” ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement