REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa Bursa Efek Indonesia (BEI) menyepakati rencana kerja dan anggaran tahunan 2014. BEI memproyeksikan pendapatan usaha bersih sebesar Rp 653,54 miliar.
"Ini berasal dari pendapatan usaha Rp 706,53 miliar dikurangi dengan biaya tahunan sebagai setoran atas penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 52,99 miliar," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito, Kamis (17/10).
Dari total pendapatan yang diperoleh, setelah dikurangi biaya-biaya, BEI memperkirakan laba sebelum pajak sebesar Rp 126,85 miliar. Setelah dikurangi pajak, laba bersih di 2014 diperkirakan mencapai Rp 115,83 miliar.
Selain memproyeksi pendapatan, BEI juga akan melakukan sejumlah investasi. Dana yang diperlukan untuk investasi mencapai Rp 103,81 miliar atau naik 15,85 persen bila dibandingkan dengan RKAT 2013. Kenaikan ini dilakukan karena BEI melakukan beberapa inisiatif investasi strategis baru dibidang teknologi informasi, yaitu pada sistem perdagangan, sistem edukasi pasar modal, sistem pelaporan emiten, dan sistem perkantoran yang terintegrasi.
Tahun depan, diproyeksikan total aset BEI Rp 1,7 triliun atau naik 10,32 persen. "Saldo akhir dan setara kas di 2014 diproyeksikan Rp 1,08 triliun," kata Ito.