Kamis 17 Oct 2013 14:28 WIB

Industri Makanan Halal Berkembang di Amerika Utara

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
makanan halal
Foto: republika.co.id
makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO --  Dalam beberapa tahun terakhir, Muslim Amerika Utara menyaksikan pertumbuhan jumlah toko makanan halal. Toko-toko yang jumlahnya ratusan tersebut tersebar di Kanada dan Michigan.

Sekitar 13 tahun lalu, New Jersey menjadi negara bagian pertama yang lolos perlindungan hukum konsumen terkait makanan halal. Cara hidup Islami menjadi lebih mudah dalam persepsi Amerika Utara.

Di Kanada, daging sapi mendapat kontrol ketat terkait kesehatan. Sesuai dengan hukum Islam, hewan  yang disembelih dianggap halal bila pakan ternaknya juga halal. Pakan ternak memainkan peran penting dalam klasifikasi halal. Pakan hewan harus berasal dari sumber nabati.

"Umat Muslim jangan hanya memperhatikan cara hewan disembelih, tapi juga harus memperhatikan bagaimana mereka dibesarkan dan diperlakukan," ujar Sarjana Islam Kanada, Sheikh Ahmad Kutty seperti dikutip On Islam, Kamis (17/10).

Profesor Ilmu Pangan California, Ahmad Sakr berujar baru-baru ini beberapa daging halal sebenarnya mungkin tidak halal sama sekali, terutama karena makanan yang diberikan kepada mereka. Kondisi jauh berbeda terjadi di Swedia. Seperti dikutip //The Daily Meal//, salah satu sekolah di bagian selatan Swedia telah melayani daging ayam halal di kantin sekolah selama empat tahun terakhir. Beberapa orang tua siswa baru saja mengetahui hal tersebut dan merasa keberatan.

Orang tua non Muslim mengajukan laporan ke Inspektorat Sekolah Swedia. Mereka tidak ingin anak-anak mereka makan daging halal. Mereka mengatakan seharusnya anak-anak mendapatkan pendidikan netral tentang agama. Menurut para orang tua, sekolah seharusnya tidak diperbolehkan melayani daging halal.

Menurut ajaran Islam, daging halal harus disembelih di tenggorokan dengan menggunakan pisau tajam dan mengucap nama Allah SWT. Di Swedia, hewan yang akan disembelih harus dibius terlebih dahulu. Namun dalam aturan makanan halal, tindakan ini tidak diperbolehkan.

Di Inggris permintaan produk halal cukup besar. "Sekitar 4 persen dari populasi Inggris adalah Muslim, namun permintaan daging halal mencapai 15 persen dari semua daging yang dijual di Inggris," ujar Kepala Eksekutif Halal Food, Saqib Mohammed seperti dikutip The Independent.

Sebagian non Muslim Inggris yakin daging halal lebih higienis. Salah satu perusahaan, DB Foods, berusaha mendapatkan keuntungan 3 miliar Pound Sterling dari selera halal Inggris. Dalam waktu dekat, bisnis //halaltodoor.com// akan diluncurkan untuk menjual daging halal langsung kepada konsumen. Ini merupakan langkah dalam menanggapi permintaan kuat daging halal, termasuk dari daerah yang sedikit berpenduduk Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement