Rabu 16 Oct 2013 19:48 WIB

Wapres: Kita Siap Hadapi Perubahan Ekonomi

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Wapres Boediono
Foto: Saptono/Antara
Wapres Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres), Boediono menegaskan Indonesia siap menghadapi perubahan ekonomi yang sedang terjadi secara global.

Menurut dia, saat ini, dunia sedang mengalami masa transisi di sector ekonomi. Terlebih lagi hal tersebut dipengaruhi beberapa factor.  Contohnya, kebijakan moneter Amerika Serikat.

Belum lagi masalah politik di Timur Tengah dan Afrika Utara yang akan berdampak pada ketidakpastian harga minyak. Ia mengatakan pemerintah telah menyiapkan diri dan terus menyiapkan diri untuk menjaga kestabilan ekonomi makro Indonesia.

Kalaupun terjadi masa transisi seperti saat ini, ia meyakinkan akan dijaga dan diupayakan agar transisi itu berjalan tertib. "Kalau toh terjadi masalah transisi, akan kita upayakan setertib mungkin melalui kebijakan makro keuangan dan sedang kita siapkan terus. Kita siap untuk menghadapi perubahan itu," kata Wakil Presiden, Boediono saat membuka Trade Expo Indonesia ke-28, Rabu (16/10).

Ia mengatakan tahun 2013-2014 bukanlah tahun yang mudah bagi perekonomian. Di tahun-tahun tersebut menciptakan tantangan baru bagi negara-negara lain, utamanya emerging market seperti Indonesia.

"Karena itu, tidak bisa tidak, kita harus siap menghadapi perubahan ini. Dan itulah yang sedang kita lakukan dan saya harap disiapkan pula oleh pelaku bisnis. Kita dalam tahap proses perubahan keadaan dunia," katanya.

Ia menjelaskan, sejak 40 tahun terakhir, kebijakan anggaran Indonesia berkutat pada sisi kehati-hatian. Menurutnya, kebijakan yang sudah menjadi budaya policy masih relevan untuk diterapkan di masa depan.

Oleh sebab itu, untuk menghadapi kondisi ekonomi sekarang ini, tak akan ada kejutan kebijakan yang diambil pemerintah. Meskipun sejumlah indikator akan disesuaikan.

"Dalam masa transisi ini, maka ada penyesuaian beberapa indicator utama untuk kegiatan bisnis apakah suku bunga, kurs. Tetapi itu semua kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Tidak ada kejutan yang kita inginkan agar bagi bagi semua," katanya.

Tak hanya itu, untuk inflasi pun, Wapres menekankan pemerintah bertekad untuk menjaga inflasi pada tingkat yang rendah. Meskipun beberapa waktu ada kenaikan tetapi diusahakan agar inflasi tetap diangka yang sama seperti 2-3 tahun belakangan.

Caranya, Wapres melanjutkan, tak lain mengamankan suplay komoditas bahan pokok.

"Tidak diotak-atik moneternya, kita focus pada arus ketersediaan barang kebutuhan pokok. Ini penting bagi masyarakat dan penting bagi dunia bisnis karena berpengaruh pada biaya buruh. Ini juga penting bagi pelaku keuangan karena inflasi jadi indikator pengambilan keputusan mereka," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement