Rabu 16 Oct 2013 17:36 WIB

Lagi, Blackberry Digugat Pemegang Saham

BlackBerry
Foto: REUTERS
BlackBerry

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Para pemegang saham menggugat Blackberry atas prediksi optimisnya mengenai penjualan produk ponsel pintar barunya. Gugatan karena ternyata pemegang saham merugi jutaan dolar AS.

Gugatan atas nama pemegang saham Kanada yang membeli saham Blackberry antara 27 September 2012 dan 20 September tahun ini menyebut, manajemen dengan 'sadar atau lalai' salah mengartikan kalau Blackberry 10 akan diterima baik oleh konsumen. Manajemen juga waktu itu menyatakan posisi keuangan perusahaan tengah kuat.

Class action ini adalah yang kedua dialamatkan ke Blackberry dalam sepekan terakhir. "Hampir setahun penuh, manajemen Blackberry menyampaikan pernyataan pasar yang lebih didasarkan ramalan ketimbang fakta," kata pengacara para penggugat, Tony Merchant, seperti dikutip AFP.

"Ribuan warga Kanada yang berinvestasi di Blackberry Limited tahun lalu telah merugi ratusan juta dolar AS."

Blackberry menyingkapkan platform barunya Januari lalu untuk meraih lagi momentum yang hilang. Namun kemudian ternyata menjadi kekeliruan besar.

Bulan lalu, perusahaan ini mengumumkan akan memecat 4.500 karyawan, atau sepertiga pegawainya di seluruh dunia akibat merugi 965 juta dolar AS pada kuartal terakhir lalu menyusul anjloknya penjualan.

Blackberry masih memiliki 70 juta pelanggan di seluruh dunia. Namun kebanyakan pengguna handset lama. Sementara Blackberry 10 gagal menarik pasar.

Harga saham Blackberry kini tergelincir menjadi 9 dolar AS. Padahal Januari silam mencatat harga tertinggi selama 52 pekan pada 17,80 dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement