Jumat 11 Oct 2013 12:46 WIB

Cetak Konsultan Keuangan Andal, IFC Buka Sekolah di Indonesia

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Sektor Keuangan (ilustrasi)
Sektor Keuangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan keuangan di Indonesia dinilai masih belum dapat mengambil keputusan. Hal tersebut menjadi ide untuk membangun institut bernama the Institute of Financial Consulting (IFC) yang berbasis di Kanada. IFC mengajarkan lulusan sarjana ekonomi menjadi konsultan keuangan.

Founder IFC, Sridhar Rao, mengatakan IFC menawarkan berbagai kursus keuangan, perbankan hingga pertambangan. Biaya kursus termurah ditawarkan 550 dolar Amerika Serikat (AS) per hari. "Feenya beda-beda. Ada yang 4 hari 2.600 dolar AS, ada yang 1.200 dolar AS, ada yang basic financial morning 550 dolar AS," kata Sridhar saat ditemui di acara Inaugurasi IFC di Gedung Perkantoran Boulevard, Jalan Fachrudin Raya, Jakarta, Jumat (11/10).

Ia mengatakan pengajarnya adalah pengajar terlatih dan berpengalaman dari luar negeri seperti Filipina, Australia dan negara-negara lainnya. Dia pun meyakini, dengan apa yang diajarkan, para siswa akan menjadi seorang konsultan finansial yang sukses. Siswa per kelasnya pun dibatasi sehingga orang dapat lebih mudah menyerap yang diajarkan. "Dalam satu batch itu maksimal 24 orang siswa, tidak boleh lebih. Kita punya 8.500 members di 23 negara," katanya.

CEO Saratoga Sandiaga Uno yang hadir dalam acara peresmian IFC mengatakan, awal karir Sandi merupakan seorang konsultan finansial, menurutnya memang Indonesia sangat membutuhkan finansial konsultan. "Ini bagus, memang kita butuh lebih banyak financial consultant," ujar dia.

Salah satu tantangan menjadi wirausahawan muda di bidang konsultan adalah kepercayaan dari klien. Wirausahawan muda dianggap belum berpengalaman dalam memberikan konsultasi. "IFC memudahkan wirausahawan yang ingin membuka finansial institution," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement