REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia Ibnu Multazam pesimistis target swasembada gula pada tahun 2014 dapat tercapai. ‘’Saya pesimistis swasembada gula pada 2014 dapat berhasil karena saya melihat sedikitnya koordinasi antara kementerian (Kementerian Perindustrian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan),’’ katanya kepada ROL di Kompleks Parlemen di Jakarta, Kamis (10/10).
Merembesnya gula rafinasi di pasar umum juga dipandangnya ikut menjadi penyebab kegagalan sasembada gula. Ibnu mengasihani para petani tebu yang terpukul karena dihantam oleh merembesnya gula rafinasi. Peredaran gula rafinasi mengganggu harga gula yang berasal dari tebu yang ditanam rakyat.
Masyarakat lebih memilih gula rafinasi karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan gula konsumsi. Padahal, kata Ibnu, gula termasuk dalam barang pengawasan. ‘’Kalau gula rafinasi merembes ke pasar artinya pemerintah tidak ada tindakan seperti razia,’’ ujarnya.
Ia memberi masukan ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah supaya swasembada gula dapat diwujudkan,meski bukan pada tahun 2014. Pertama, kata Ibnu, pihak pemerintah seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kementerian Pertanian (Kementan) harus bekerja sama untuk mengubah tata niaga gula di dalam negeri.
Ibnu menegaskan pemerintah harus mengambil tindakan tegas jika ada gula rafinasi yang masuk ke pasar bebas. Tindakan tegas diberlakukan untuk oknum pelaku yang sengaja membuat gula rafinasi merembes. Langkah kedua yaitu dilakukannya operasi pasar. Menurutnya, operasi pasar yang dilakukan dengan menarik gula rafinasi dari pasar umum. Langkah terakhir, dia melanjutkan, Kementerian Pertanian harus menyediakan tambahan lahan tebu. Pemanfaatan lahan untuk bahan baku gula itu bisa dilakukan dengan mengalih fungsikan hutan.
‘’Jika pemerintah mampu melakukan tiga hal itu dan harga tebu berpihak kepada petani, mereka dengan sendirinya menanam tebu karena merasa untung. Swasembada gula bahkan bisa tercapai pada tahun 2015,’’ tuturnya.