REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lembaga Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 0,3 persen dari prediksi Juli menjadi 2,9 persen di akhir 2013. Sementara, pertumbuhan ekonomi global pada 2014 diperkirakan mencapai 3,6 persen, turun 0,2 persen.
Dalam laporan BBC, edisi Selasa (8/10), pemangkasan tersebut dilakukan setelah melihat melemahnya ekonomi di negara berkembang. Meski ada perbaikan pertumbuhan di ekonomi maju seperti Inggris dan AS, IMF memperingatkan lambatnya ekonomi di negara berkembang seperti Brazil, Cina, dan India.
Pertumbuhan ekonomi di Rusia, Cina, India, dan Meksiko juga lebih lambat dari perkiraan Juli lalu. Di sisi lain, ekspektasi pada perubahan kebijakan bank sentral AS bisa mengangkat kembali ekonomi AS bisa berdampak pada tingkat suku bunga di negara berkembang. Tingkat pertumbuhan Cina yang melambat juga dikatakan IMF akan memukul pertumbuhan ekonomi global.
Sementara itu, IMF mengharapkan AS mampu mendorong pertumbuhan ekonomi global. Sayangnya, kebuntuan politik untuk meningkatkan batas atas pinjaman AS bisa berdampak pada gagal bayar utang. Itu dikatakan bisa merusak ekonomi global. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS tahun ini 1,6 persen dan 2,6 persen tahun depan, turun 0,1 persen dan 0,2 persen dari perkiraan Juli.