REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (8/10) pagi belum bergerak nilainya atau stabil di posisi Rp11.205 per dolar AS. "Rupiah stabil terbantu dari cadangan devisa Indonesia yang naik. Cadangan devisa meningkat menjadi 95,7 miliar dolar AS dapat memberikan sentimen positif bagi rupiah dan perekonomian domestik," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta di Jakarta, Selasa (8/10).
Ia menambahkan aksi pemerintah dan Bank Indonesia untuk menarik dolar AS masuk melalui lelang obligasi global dan pembukaan fasilitas currency swap mulai menunjukkan hasil positif. "Dengan tambahan likuiditas dolar AS, kestabilan nilai tukar dapat dicapai. Perlu juga ditunggu hasil kebijakan makro prudensial dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini," katanya.
Ia mengemukakan bahwa Bank Indonesia akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) pada Selasa (8/10) ini.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah akan terbantukan dengan kenaikan mata uang euro dan apresiasi yen Jepang seiring melemahnya dolar AS karena makin berlarut-larutnya pembahasan anggaran AS. Selain itu, lanjut dia, "yield" obligasi Indonesia berdenominasi dolar AS mengalami sedikit penurunan seiring penilaian positif pelaku pasar terhadap mulai surplus neraca perdagangan.