Selasa 08 Oct 2013 09:33 WIB

Harga Emas Naik Didorong Kekhawatiran 'Default' Utang AS

emas batangan (ilustrasi)
Foto: mycitya
emas batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin (7/10) atau Selasa (8/10) pagi WIB untuk pertama kalinya dalam tiga sesi perdagangan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 15,2 dolar AS, atau 1,16 persen, menjadi menetap di 1.325,1 dolar AS per ounce.

Para analis pasar memperkirakan para anggota parlemen AS masih menemui jalan buntu atas perpanjangan (kenaikan) batas utang negara untuk menghindari gagal bayar (default) di tengah penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah, sehingga memicu permintaan pasar terhadap emas sebagai penyimpan nilai. Beberapa analis mengatakan emas mendapatkan beberapa dukungan karena ketidakpastian dan itu akan menjadi sebuah transaksi yang sangat besar jika AS mengalami gagal bayar.

John Boehner, Ketua DPR AS pada Ahad (6/10) waktu setempat mengatakan bahwa ia tidak harus memiliki suara yang dibutuhkan untuk memastikan sebuah RUU 'bersih' untuk mendanai pemerintah, atau RUU yang tidak berhubungan dengan batas utang karena komitmen yang lebih luas tentang pemangkasan defisit, menurut laporan. Boehner juga mengatakan gagal bayar adalah mungkin kecuali Gedung Putih memenuhi tuntutan Republik.

Penutupan sebagian kegiatan pemerintah federal AS kini telah memasuki hari ketujuh sejak 1 Oktober, ketika tahun fiskal baru dimulai. Jika AS mengalami gagal bayar pada utangnya, tidak hanya akan merugikan dolar AS, tetapi juga prospek ekonomi AS dan masa depan ekonomi terbesar dunia itu.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement