REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asuransi umum Indonesia dapat menangkap peluang dari pengadaan Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan. Pengadaan mobil murah di semester II 2013 ini diharapkan bisa memperbaiki pertumbuhan kinerja asuransi umum di tanah air.
"Kami memprediki di semter II tahun ini terjadi pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor dengan adanya penjualan mobil murah," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (4/10).
Kepala Bidang Statistik, Teknologi Informasi, Riset dan Analisa AAUI Budi Herawan mengatakan terjadi pergeseran minat setelah adanya mobil dengan harga lebih terjangkau tersebut. "Permintaan mobil indent mencapai pertumbuhan 20 persen," kata dia.
Budi mencontohkan 60 persen pembelian mobil di Jawa Tengah dilakukan secara tunai dan hanya 40 persen dilakukan dengan mencicil (kredit), dimana 85 persennya langsung menutup asuransi. Di Jabodetabek, kata Budi, hingga akhir tahun menerima mobil murah lebih dari 40 persen. "Kalau kita lihat pada semester 1 2014 nanti, angka pembelian mobil murah akan luar biasa. Ini peluang bagi asuransi kendaraan," ucapnya.
Budi menyebut peningkatan cukup signifikan juga terjadi pada bisnis sewa kendaraan untuk kelas premium. "Permintaan sangat tinggi. Berdasarkan analisa kami, ini jadi peluang perusahaan asuransi untuk menutup asuransi," ujarnya.