Rabu 02 Oct 2013 22:57 WIB

Investor Microsoft Desak Bill Gates Mundur

Bill Gates
Bill Gates

REPUBLIKA.CO.ID,SEATTLE — Tiga dari 20 investor teratas di Microsoft Corp sedang melobi dewan direksi untuk menekan Bill Gates supaya mundur sebagai komisaris utama perusahaan perangkat lunak yang ia bantu dirikan 38 tahun lalu.

Sementara Direktur Utama Microsoft Steve Ballmer telah berada di bawah tekanan selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Ini untuk pertama kalinya para pemegang saham utama menyasar Gates, yang masih menjadi salah satu figur paling dihormati dan berpengaruh dalam bidang teknologi.

Tidak ada indikasi bahwa dewan komisaris Microsoft akan mendengar permintaan dari tiga investor, yang secara kolektif memegang lebih dari 5 persen saham perusahaan, menurut para sumber.

Gates sendiri memiliki sekitar 4.5 persen dari perusahaan senilai 277 miliar dolar AS itu dan merupakan pemegang saham individual terbesar.  

Ketiga investor tersebut merasa khawatir peran Gates sebagai komisaris utama menghalangi pengadopsian strategi-strategi baru dan akan membatasi kewenangan kepala eksekutif baru untuk membuat perubahan-perubahan yang substansial. Secara khusus, mereka menunjuk pada peran Gates dalam komite khusus yang mencari pengganti Ballmer.

Mereka juga khawatir Gates – yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk yayasan amal – memegang kekuasaan yang jauh melebihi porsi sahamnya yang nilainya menurun.

Gates, yang memiliki 49 persen saham Microsoft sebelum menjadi perusahaan publik pada 1986, menjual sekitar 80 juta saham Microsoft setahun, yang jika diteruskan akan membuatnya tidak lagi memiliki saham di perusahaan itu pada 2018.

Ia tidak lagi terlalu tampil di Microsoft setelah memberikan peran direktur utama (CEO) pada Ballmer pada 2000, menyerahkan operasi sehari-hari pada 2008 untuk fokus pada senilai yayasan amal Bill & Melinda Gates Foundation yang bernilai $38 miliar.

Pada Agustus, Ballmer mengatakan ia akan pensiun dalam 12 bulan, di tengah tekanan dari aktivis manajer dana ValueAct Capital Management.

Microsoft sekarang mencari CEO baru, meski dewan direksi mengatakan strategi Ballmer akan terus berjalan. Ia telah fokus pada pembuatan alat-alat, seperti tablet Surface dan permainan Xbox, dan mengubah perangkat lunak utama menjadi layanan-layanan yang tersedia di Internet. Beberapa investor mengatakan CEO yang baru tidak akan terikat oleh strategi tersebut.

“Ini sudah lama seharusnya terjadi,” ujar pemegang saham Todd Lowenstein, mengenai tekanan terhadap Gates.

“Penggantian orang lama dengan mata baru dapat menyediakan oksigen yang dibutuhkan untuk mengevaluasi strategi perusahaan secara benar.”

Kim Caughey Forrest, analis senior dari Fort Pitt Capital Group, mengatakan sekarang bukan saat yang tepat untuk menendang Gates karena ia dapat memainkan peranan yang lebih besar. “Saya kira perusahaan telah kehilangan seorang visioner teknologi dan Bill dapat mengisi kekosongan itu,” ujarnya.

Microsoft masih menjadi salah satu dari perusahaan-perusahaan teknologi paling bernilai di dunia, dengan laba bersih 22 miliar dolar tahun fiskal yang lalu. Namun sistem operasi komputer Windowsnya yang utama, dan perangkat lunak Office, mendapat tekanan karena penurunan penggunaan komputer personal dan meningkatnya popularitas ponsel pintar dan tablet.

Saham-saham Microsoft telah stagnan dalam 10 tahun terakhir, dan perusahaan ketinggalan dari Apple Inc dan Google Inc dalam gerakan menuju komputer yang bergerak.

sumber : VOA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement