REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tercatat menempati peringkat ketiga se-Asia dalam bidang pembangunan dan investasi perhotelan, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu. "Indonesia saat ini berada pada peringkat ketiga di Asia dalam hal pembangunan hotel, ini fakta bahwa kita diminati untuk tujuan investasi di bidang perhotelan," kata Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat (27/9).
Ia mengatakan, meski bukan satu-satunya, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara tujuan utama investasi untuk hotel dan restoran yang paling difavoritkan para investor. Pihaknya mencatat pada 2012, total Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk hotel dan restoran mencapai 869,8 juta dolar AS. "Jumlah itu naik signifikan atau mencapai 210 persen dibandingkan pada 2011," katanya.
Mari berharap tingginya minat untuk membangun hotel harus dibarengi dengan pengelolaan hotel berwawasan lingkungan yang efektif dan efisien. "Idealnya dimulai dari tahap pembangunan hingga tahap operasional," katanya.
Ia mendorong investor bidang perhotelan yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia untuk menerapkan konsep green hotel. Green hotel yang dimaksud didasarkan pada upaya untuk mengoptimalisasi sumber daya (energi, air, dan bahan) dan mengelola ruang dalam bangunan hotel yang memenuhui kualitas kenyamanan dan kesehatan bagi manusia yang ada di dalamnya. "Dalam hal ini ada jaminan kualitas kenyamanan dan kesehatan bagi wisatawan, karyawan, dan pengunjung," katanya.