Kamis 19 Sep 2013 11:26 WIB

Otomotif Bisa Jadi Contoh Industrialisasi Indonesia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Nidia Zuraya
Toyota Agya                      (Republika/Yogi Ardhi Cahyadi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
Toyota Agya (Republika/Yogi Ardhi Cahyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Konsep pemerintah dibidang industri, Indonesia adalah negara kaya sumber alam tapi tidak mungkin tanpa membangun industri. Hal itu disampaikan Wapres Boediono ketika membuka Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2013 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Kamis (19/9).

Menurut Boediono, industrialisasi harus berjalan. Sumber daya manusia yang besar tidak bisa hanya bekerja di sektor sumber alam. Di dalam konsep industrialisasi Indonesia, ungkapnya, ada tiga pilar strategi,  pertama, proses meningkatan nilai tambah.

Pertama, pemerintah tidak mau hanya menjual sumber mentah. "Dalam proses itu, jelas industri jadi kuncinya. Industri itu, dalam konteks ini tak hanya hilir saja tetapi juga hulu. Salah satunya industri otomotif. Ini yang pemerintah tengah rintis," papar Boediono.

Kedua, pilar yang diarahkan memaksimumkan dampak kepada dalam negeri. Efek pilar kedua ini bisa dalam bentuk melipatgandakan tenaga kerja karena struktur industri otomotif membuat jaringan, akar dan rantingnya. "Ini kita pilih, dan industri otomotif masuk dalam hal ini. Punya jaringan hingga bengkel-bengkel," tuturnya.

Pilar ketiga, memasok kebutuhan global. Menurut Boediono, saat ini kesempatan banyak sekali dimana satu negara merupakan bagian dari mata rantai negara lain. "Indonesia mendapatkan karunia untuk mengoptimalkan tiga pilar ini. Negara yang tidak memeliki sumber alam jadi hanya satu jangkauan saja yakni pilar ketiga," ujarnya.

"Jadi, Indonesia sangat rasional memungkinkan memainkan tiga pilar itu," tambah Boediono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement