REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembali naiknya BI rate menjadi 7,25 persen tidak membuat perbankan syariah mengubah target penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun. Perbankan syariah tetap optimis target penyaluran pembiayaan akan tercapai.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, misalnya. Pionir bank syariah di Indonesia tersebut tidak akan mengubah target pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariahnya.
"Tidak akan diubah karena kami 'bermain' di segmen menengah bawah di mana mereka memang membutuhkan rumah dan bukan untuk investasi atau spekulasi," ujar Direktur Keuangan Bank Muamalat, Hendiarto saat dihubungi Republika, Selasa (17/9).
Meski begitu, kenaikan BI rate turut membuat Bank Muamalat menaikkan margin pembiayaannya. "Mulai pekan ini naik dua persen," ucapnya.
Hendiarto mengatakan KPR syariah Bank Muamalat masih memiliki ruang tumbuh hingga Rp 1 triliun hingga akhir tahun. Bank Muamalat menargetkan penyalurkan pembiayaan produk KPR syariah akan meningkat dibanding tahun lalu.
Bank Muamalat optimistis produk KPR syariahnya akan tumbuh cukup tinggi yakni 41,6 persen menjadi Rp 8,5 triliun. Pada tahun lalu, penyaluran pembiayaan KPR syariah Bank Muamalat mencapai Rp 6 triliun.
Pembiayaan ini merupakan porsi terbesar dalam pembiayaan Bank Muamalat. Hingga semester I 2013, pembiayaan KPR syariah bank mencapai Rp 6,8 triliun atau 40 persen dari total pembiayaan ritel Muamalat.
Meski tetap menyalurkan pembiayaan, Bank Muamalat akan selektif sehingga angka Non Performing Finance (NPF) tidak bertambah.