REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) bisa menghentikan pasokan avtur di seluruh daerah operasinya apabila perusahaan penerbangan Merpati tetap tidak menyelesaikan masalah utangnya. Saat ini Pertamina masih menghentikan pasokan avtur untuk Merpati di wilayah Yogyakarta. Pasalnya, utang Merpati masih melebihi kuota yang telah disepakati kedua pihak.
Juru Bicara PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir tidak bersedia menginformasikan perkembangan negosiasi terkait utang Merpati saat ini. ''Silakan tanya ke Merpati,'' kata Ali kepada ROL, Senin (16/9).
Seperti diberitakan sebelumnya, Pertamina otomatis menyetop pasokan avtur setiap kali utang Merpati melampaui Rp 100 miliar. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pihaknya tidak merasa ada masalah membantu sesama badan usaha milik negara (BUMN). ''Tapi (keuangan) kita kan dilihat pas saat audit,'' kata dia.
Saat diaudit, kata Karen, buku Pertamina akan terlihat bermasalah manakala ada piutang yang terlalu besar. Pasalnya, auditor akan mempertanyakan utang yang sudah lama tetapi terhitung tidak tertagih.
Dia menerangkan, Pertamina sudah masuk Fortune 500. Dengan masuknya di Fortune 500 perusahaannya harus menjaga citra dan kualitasnya. Karen melanjutkan, apabila nanti utang tetap tidak dibayar, pasokan avtur bisa dihentikan. Namun kalau sudah bisa membayar, pasokan avtur dibuka kembali. ''Kalo nanti dia mandek lagi, kita stop lagi,'' jelas dia.