Kamis 12 Sep 2013 16:54 WIB

Kadin Berikan Pembiayaan Alternatif Bagi UKM Sumut

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Kadin
Foto: www.pipimm.or.id
Kadin

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Lembaga Pembiayaan yang dibentuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yaitu PT Palapa Nusantara Berdikari memberikan bantuan pinjaman modal kerja sebesar Rp 350 juta kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) keripik buah di Sumatra Utara (Sumut) yaitu CV Tamita Takengon.

Wakil ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P Roeslani mengatakan, kontribusi UKM bagi penguatan ekonomi daerah sangat besar. Sehingga sektor UKM daerah sudah seharusnya kembali dapat menjadi andalan penopang perekonomian nasional. 

“UKM bisa menjadi salah satu penopang ekonomi ketika krisis dan itu sudah terbukti. Karenanya penguatan UKM harus dilakukan agar bisa berkontribusi tidak hanya bagi penguatan ekonomi daerah saja, tetapi juga nasional,” katanya di sela-sela penyerahan simbolis bantuan pinjaman PT Palapa Nusantara Berdikari di Kota Medan, Sumut, Kamis (12/9).

Pihaknya juga menilai, dengan potensi yang ada, masa depan Indonesia ada di daerah-daerah. Di tingkat daerah, dia melanjutkan, potensi demikian beragam mulai dari perkembangan pariwisata, pertambangan, pertanian hingga industri kecil-menengah, dan lain-lainnya.

“Masing-masing daerah memiliki keunggulannya. Kita harapkan pemerintah daerah juga bisa semakin menyadari dan mempraktekkan akan pentingnya kebijakan daerah yang bisnisnya bersahabat,” tuturnya.

Sehingga, lanjutnya, semua pihak harus melakukan upaya-upaya penguatan UKM agar bisa meningkatkan produktivitas dan lebih berdaya saing di tengah dinamika ekonomi Indonesia yang sedang mengalami penurunan. Ini terindikasi dari adanya berbagai permasalahan yang dialami seperti defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, hingga pelemahan nilai tukar mata uang rupiah.

“Namun pelaku UKM menghadapi minimnya dukungan pembiayaan karena aksesnya yang terbatas pada lembaga perbankan. Sebagian besar pelaku UKM dinilai masih belum memenuhi prasyarat mendapatkan pembiayaan bank (bankable) sehingga terkendala dalam akses pembiayaan untuk mengembangkan usaha dan kesulitan untuk meningkatkan produktivitas maupun daya saing,” papar Rosan.

Berkaitan dengan hal itu, kata Rosan, ketua umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto pada tahun 2012 mencanangkan program upaya konkrit yang bersentuhan langsung dengan UKM. Kemudian, Kadin Indonesia mendirikan Palapa Nusantara Berdikari yang memberikan pembiayaan untuk UKM yang memiliki nilai tambah, padat karya, dan memberikan keunggulan.

“Kami merekomendasikan kepada para pelaku UKM untuk bisa mengakses permodalan melalui lembaga non perbankan untuk mengembangkan usaha, sehingga tidak terpaku pada perbankan saja,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement