REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah komitmen membangun Jembatan Selat Sunda (JSS), karena masuk projek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. "Kita konsisten untuk melaksanakan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menghubungkan dua kaki antara Banten dan Lampung," kata Hatta Rajasa di Lebak, Kamis (12/9).
Menurutnya, wilayah Banten sangat unik karena masuk dalam koridor pembangunan Sumatra-Banten. "Di mana, strategi itu dilaksanakan dengan pembangunan JSS untuk menghubungkan ekonomi khusus kawasan Selat Sunda," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah sangat konsisten dan akan melaksanakan pembangunan JSS untuk menghubungkan antara Lampung dan Banten. Pembangunan JSS akan dimulai pada 2014, dengan nilai investasi Rp 200 triliun. "Jika pembangunan JSS direalisasikan, maka Banten akan kebanjiran investasi," katanya.
Hatta menuturkan saat ini Banten memiliki lima kawasan perhatian investasi (KPI) guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kelima KPI antara lain Kabupaten Lebak, Serang, Cilegon, Tangerang, dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang. "Kami yakin kelima KPI ini menjadi investasi penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN)," ucapnya.
Ia menyebutkan pemerintah juga telah menghubungkan lintas selatan Jawa, mulai dari Cilacap hingga Jawa Barat menembus Banten selatan. Pada 2013 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk pembangunan jalan tersebut. Bahkan, menurutnya, pembangunan jalan selatan Jawa Barat sampai Banten selatan untuk mengikis kantong-kantong kemiskinan. Pembangunan infrastruktur jalan ini guna memperlancar arus barang dan lalu lintas.
"Dengan pembangunan infrastruktur itu, tentu akan tumbuh industri-industri, dan pertanian terbangun, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik," papar Hatta.