REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan bahwa produksi kedelai lokal saat ini masih menjadi kendala sehingga pemerintah terpaksa mengimpor. "Kendala produksi tersebut dipicu karena petani kurang berminat menaman kedelai," kata Menteri kepada wartawan usai menghadiri seminar nasional perkebunan kelapa sawit di Palembang, Rabu (11/9).
Mentan menuturkan, produksi kedelai lokal saat ini hanya berkisar 30 persen dan harga komoditas itu beberapa tahun lalu rendah. "Bahkan, harganya kalah dengan harga impor sehingga petani kurang berminat," ujarnya.
Namun, diakui Suswono, saat ini harga kedelai cukup tinggi sehingga para perajin tahu dan tempe mengalami kesulitan. Dengan kondisi tersebut, menurutnya, maka petani tidak menjadi tertarik lagi sehingga lahannya juga berkurang dari 1,6 juta hektare sekarang menjadi 700 ribu ha.
Suswono menuturkan, petani sekarang kurang tertarik menanam kedelai dan itu hanya pilihan terkahir bagi masyarakat. Bahkan, di beberapa daerah petani menanam kedelai hanya untuk tanaman selingan bukan utama.
Pada 1992 Indonesia pernah swasembada kedelai dan harga jual lebih dari harga beras. "Sekarang dengan harga mahal di pasar internasional apa lagi dengan ditambah depresasi rupiah saat ini maka tanaman kedelai perlu dikembangkan," ucapnya.