Kamis 05 Sep 2013 09:44 WIB

Induk KUD: Investor Cina Siap Biayai Sektor Pertanian Indonesia

Lahan pertanian kedelai
Foto: rri.co.id
Lahan pertanian kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (KUD) Herman Yosef Loli Wutun mengatakan investor berasal dari Cina siap membiayai usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan di Indonesia. "Kami (Induk KUD) di tingkat nasional menjalin kerja sama dengan investor asal Nanning, Cina, yaitu Nanning (China-ASEAN) Commodity Exchange Center Pty Ltd," katanya melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (5/9).

Menurut Herman melalui kerja sama tersebut, investor Cina akan membiayai usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan dengan memasok berbagai macam kebutuhan, seperti pupuk, bibit, hingga transfer teknologi. Selama ini, kata dia, petani kecil selalu terbelit kemiskinan karena ladang dan sawah yang mereka kelola tidak bisa membuat mereka sejahtera.

Selama ini, diakui Herman, untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar saja tidak cukup, karena para petani tidak memiliki modal cukup untuk mengelola lahan pertanian mereka sendiri. Terlebih lagi, katanya, saat ini harga pupuk semakin mahal, termasuk tidak memiliki teknologi yang membuat usaha pertanian lebih efisien dan menguntungkan. Selain itu, katanya, infrastruktur pertanian seperti irigasi juga terbatas.

Ia mengemukakan pemerintah seperti tidak mempunyai uang untuk membangun infrastruktur guna mendukung usaha pertanian di desa-desa. "Akibatnya, sebagian besar petani hanya mengandalkan hujan untuk bercocok tanam," katanya.

Kondisi yang tidak jauh berbeda, katanya, juga dialami para nelayan yang sebagian besar tinggal di pemukiman pesisir pantai yang kumuh. "Dengan perahu dan alat tangkap ikan sederhana, mereka sulit meningkatkan kesejahteraan," katanya.

Ia mengatakan bahwa petani dan nelayan menjalankan usahanya di tengah segala keterbatasan. Menurutnya, Nanning (China-ASEAN) Commodity Exchange Center Pty Ltd siap mengucurkan dana yang cukup besar sebagai modal untuk membiayai kegiatan usaha pertanian, perkebunan, perikanan, dan sektor ekonomi kerakyatan lainnya.

Ia juga mengatakan bahwa semua modal yang dikucurkan itu akan dibayar dari hasil panen. "Jadi, ini peluang bagi petani dan nelayan yang tergabung dalam KUD untuk mendapatkan modal usaha di depan guna membiayai kegiatan usahanya," kata Herman.

Divisi Hubungan Luar Negeri Induk KUD Chang Ping Yu menjelaskan investor Cina tertarik menginvestasikan uangnya setelah melihat potensi besar yang dimiliki para petani di Tanah Air. Jika para petani dikoordinasikan dengan baik dan usaha pertaniannya dikelola dengan baik, kata dia, potensi ekonominya sungguh besar.

Ia menjelaskan Induk KUD membawahi 9.437 KUD di seluruh Indonesia, di mana ada sekitar 13,4 juta kepala keluarga tergabung dalam KUD di seluruh wilayah nusantara, atau sekitar 67 juta jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement