REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pertumbuhan ekonomi 2013 secara realistis hanya berada pada angka 5,9 persen, atau lebih rendah dari asumsi APBN-Perubahan sebesar 6,3 persen. "Kita jaga pada pertumbuhan yang realistis, kalau 6,3 persen tidak realistis, tapi 5,9 persen itu achieveable," ujarnya di Jakarta, Selasa (3/9).
Hatta menjelaskan angka pertumbuhan ekonomi 5,9 persen masih dapat tercapai, dengan melakukan berbagai upaya stabilisasi seperti menekan defisit transaksi berjalan, untuk meredam gejolak yang saat ini sedang terjadi. "Saya masih optimistis kita akan tumbuh 5,9 persen dan kita harus berusaha keras, dengan melakukan stabilitas baik rupiah maupun neraca transaksi berjalan," katanya.
Hatta menambahkan situasi perekonomian global berubah sangat cepat, dan penyesuaian proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 6,3 persen menjadi 5,9 persen menjadi hal yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi terkini. "Situasi berubah begitu cepat dan kita jangan tidak berani untuk mengatakan ada tekanan eksternal, selain itu ada faktor internal yang juga harus kita perbaiki. Yang penting kita jaga industri agar jangan ada PHK," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan akan melambat, sebagai efek dari kebijakan pemerintah untuk menstabilkan neraca transaksi berjalan yang masih mengalami defisit. "Kalau mau stabilisasi defisit transaksi berjalan, efek growth-nya lebih lambat. Oleh karena itu, proyeksi pemerintah pertumbuhan tahun ini 5,9 persen," ujarnya.