REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Siloam International Hospitals menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 9.000-9.500 per lembar saham. Direktur Siloam Mark Wong mengungkapkan kisaran harga ini terutama mencerminkan kondisi pasar modal di Indonesia dan secara regional saat ini.
"Nilai tersebut diputuskan setelah konsultasi dengan international selling agents dan joint lead domestic underwriters," ujar Wong, Selasa (27/8).
Sebelumnya perseroan memutuskan untuk melepas saham dengan harga yang lebih tinggi, yaitu di kisaran Rp 11.200-14.200. Target dana yang diperoleh mencapai Rp 2,3 triliun. Rumah Sakit Siloam memutuskan untuk melepas sahamnya ke publik di tengah bergejolaknya indeks harga saham gabungan (IHSG).
Perseroan akan melepaskan saham baru sebanyak-banyaknya 156,1 juta lembar saham. Setelah berkonsultasi, perseroan memutuskan untuk mengurangi jumlah saham untuk opsi penjatahan lebih yang disediakan bagi agen stabilisasi initial public offering (IPO) dari 23,24 juta lembar saham menjadi 5,9 juta lembar saham.
Dengan kisaran harga yang ditargetkan, Siloam akan mendapatkan dana hasil IPO sebesar Rp 1,4 triliun-Rp 1,5 triliun. Dana ini akan digunakan untuk keperluan pengembangan usaha perseroan. Wong menyatakan sekitar 39 persen dana akan dipakai untuk membeli peralatan medis, perluasan rumah sakit yang sudah ada dan pembangunan rumah sakit baru.
Sekitar 35 persen dana akan dipakai untuk pembayaran sebagian dana yang diperoleh perseroan dari induk usaha, yaitu PT Lippo Karawaci Tbk. Sedangkan sisanya akan dipakai untuk membayai akuisisi rumah sakit, opertaor rumah sakit atau healthcare yang dapat mendukung kegiatan operasional Siloam.