Rabu 21 Aug 2013 13:22 WIB

Pemerintah Waspadai Gejolak Ekonomi Global

Rep: Esthi Maharani/ Red: Nidia Zuraya
Hatta Rajasa
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menegaskan pemerintah terus memperhatikan sekaligus mewaspadai perkembangan situasi perekonomian. Apalagi beberapa hari belakangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kurs rupiah yang melemah.

Ia menegaskan pemerintah menyiapkan kebijakan untuk mengatasi hal tersebut. “Yang jelas pemerintah memperhatikan terus dan menyiapkan policy respon,” katanya saat ditemui di kantor presiden sebelum rapat kabinet terbatas bidang ekonomi, Rabu (21/8).

Hatta mengungkapkan pemerintah tidak berpangku tangan. Apalagi tidak melakukan langkah-langkah tertentu untuk menghadapi tekanan situasi global. Ia mengatakan pemerintah terus bekerja dan berkoordinasi agar dampak tersebut tidak berlarut dan membesar bagi Indonesia. Karena itu, kebijakan pemerintah untuk kondisi ekonomi saat ini harus tepat dan ada beberapa respon yang betul-betul harus dijaga.

“Jadi tidak betul kalau kita tidak melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi situasi perekonomian kita yang sedang alami tekanan karena situasi global,” ujar Hatta.

Ia sempat mengatakan kondisi melemahnya kurs dan IHSG tak hanya dialami oleh Indonesia tetapi hampir semua negara berkembang. Menurutnya, penyebabnya tak lain tekanan luar. Terutama policy easing atau pengetatan stimulus fiscal di Amerika Serikat.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardjoyo mengatakan BI terus mewaspadai perkembangan yang terjadi. Ia mengatakan kondisi saat ini disebabkan gejolak dan kondisi global. ‘Hal yang perlu diperhatikan adalah perkembangan dalam negeri terkait dengan neraca pembayaran,” katanya.

 Agus menuturkan BI terus memantau dan merespon dalam hal kebijakan-kebijakan di bidang moneter termasuk dalam bentuk makro prudential. Beberapa kebijakan itu seperti menjaga inflasi, menjaga neraca pembayaran. “Kita juga akan meyakini stabilitas keuangan dan kita akan menjaga pertumbuhan ekonomi. Jadi itu dulu, nanti akan direspon lagi,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement