REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh kegiatan di lingkungan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berjalan normal, termasuk tender minyak, gas bumi dan lainnya. Penangkapan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini tak mempengaruhi aktivitas tender tersebut.
Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, proses tender yang dilakukan kemarin berjalan seperti biasa. ‘’Tak ada penundaan,’’ kata dia pada jumpa pers di City Plaza, Wisma Mulia, Jakarta, Selasa (20/8) siang.
Penentuan pemenang tender, kata Widhyawan, akan memakan waktu dua hari. Rabu (21/8) besok akan diungkapkan pemenang tendernya.
Tender dibuka Senin kemarin. Peserta mengajukan penawaran melalui fax kepada tim tender yang diketuai kepala divisi minyak dan kondesat. Ada 400.000 hingga 500.000 barel kondesat yang dilelang untuk September dan Oktober.
Dalam proses awal lelang kondensat Senipah, sebanyak 35 perusahaan terdaftar menjadi peserta. Di antaranya Kernel Oil yang mendaftar sebelum terjerat kasus suap melibatkan mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
Saat adanya kasus KPK ini, SKK Migas telah mencoret Kernel Oil dari daftar peserta. Badan yang dahulu bernama BP Migas ini telah mengirimkan pemberitahuan kepada Kernel Oil bahwa perusahaan itu tak boleh mengikuti tender.
Widhyawan mengungkapkan, tujuh peserta telah memberikan penawaran. Dari ketujuh penawaran itu hanya empat yang memenuhi syarat.
Dia menjelaskan, syarat mengadakan tender peserta sedikitnya tiga peserta. Dengan adanya empat yang telah memenuhi syarat pelelangan berarti tender sah dan legal. Setelahnya akan dilihat yang mengajukan penawaran harga tertinggi di atas harga minyak mentah Indonesia (ICP).