REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melakukan operasi ganda (twin operation) untuk mengantisipasi tekanan di pasar keuangan. Dalam kurs tengah BI, rupiah berada pada level Rp 10.504 per dolar AS, melemah 53 basis poin (bps) dari hari sebelumnya.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI akan terus berada di pasar dengan twin operation, yakni intervensi di pasar valuta asing (valas) dan pasar Surat Berharga Negara (SBN).
"Intervensi di pasar valas untuk stabilkan nilai tukar Rupiah.Kita juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder," ujar Perry, Selasa (20/8).
Dalam 2 hari, BI telah membeli SBN sebesar Rp 2,6 triliun. Sedangkan selama 2013, BI telah membeli sekitar Rp 31 triliun.
Selain itu, BI juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menstabilkan pasar keuangan. Perry mengatakan langkah-langkah koordinasi diperlukan agar stabilitas bisa tetap terjaga. BI pun akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya.
Mengenai penyebab pelemahan nilai tukar rupiah dan tekanan di pasar keuangan, Perry mengatakan faktornya berasal dari global, yaitu isu tapering off the Fed, dan faktor domestik, khususnya defisit transaksi berjalan.