Selasa 20 Aug 2013 16:35 WIB

IHSG dan Kurs Melemah, Hatta Anggap Indonesia Tak Sendiri

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Hatta Rajasa
Foto: Antara
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kondisi melemahnya kurs dan ISHG tak hanya dialami oleh Indonesia. Tetapi hampir semua negara berkembang. Penyebabnya tak lain karena tekanan luar, terutama policy easing atau pengetatan stimulus fiskal di Amerika Serikat.

"Memang pressure external itu terjadi dan ini tidak spesifik Indonesia, tapi hampir semua emerging market, itu terjadi karena sangat besar arti dari policy easing di Amerika Serikat," katanya di kantor wapres Selasa (20/8). 

Ia mengatakan, pemerintah terus bekerja dan berkoordinasi agar dampak tersebut tidak berlarut dan membesar bagi Indonesia. Hatta menegaskan kebijakan pemerintah harus tepat dan ada beberapa respon yang betul-betul harus dijaga. 

"Kita punya respon tertentu tapi belum bisa saya sampaikan. Besok, kita akan rapat kabinet, nanti kita sampaikan kebijakan yang akan diambil," katanya. 

Hatta juga mengatakan belum ada keputusan untuk pengucuran dolar AS dari BUMN untuk mengatasi kesulitan likuiditas. "BUMN kita tidak menahan dolar. BUMN kita juga, katakan yang di pasar modal mau pun di Surat berharga Negara (SBN), mereka tetap. Tidak ada main kiri dan main kanan. Tidak seperti itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement