REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama baru terpilih Asep Eka Nugraha mengaku memiliki sejumlah program untuk memperbaiki kinerja PT Merpati Nusantara (Persero). Program-program itu mulai dari pengetatan struktur organisasi hingga evaluasi rute penerbangan.
Menurut Asep, sebagai perusahaan yang mencari keuntungan sisi manajemen harus seimbang. ‘’Sisi dagang dan keselamatan seimbang,’’ kata dia pada jumpa pers di Kantor Merpati di Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Senin (5/8).
Asep Eka Nugraha duduk di kursi direktur utama menggantikan Rudy Setyopurnomo sejak 31 Juli 2013 lalu. Kondisi keuangan Merpati selalu merah termasuk pada semester I ini merugi Rp 360 miliar. Total utang maskapai itu Rp 6,5 triliun. Dia akan berusaha membalikkan kampanye hitam soal Merpati. Alhasil pandangan publik yang tadinya negatif bisa berubah menjadi positif.
Struktur organisasi Merpati, kata Asep, akan dirampingkan. Dari 30 divisi menjadi 18 divisi saja. Dengan perampingan ini akan lebih efektif dan efisien. Dia akan melakukan pengembalian utang ke awal melalui mekanisme restrukturisasi Merpati. Selain itu dia juga akan mengevaluasi rute-rute yang tak menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Dia menampik adanya disintegrasi pada tubuh Merpati. Namun dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengkomunikasikan target ke depan. ‘’Yang paling penting menjelaskan target yang jelas,’’ jelas dia.
Pihaknya, kata Asep, akan melakukan penambahan dan peremajaan pesawat. Tim restrukturisasi akan dikoordinasi secara rutin. Setelahnya, pengaturan rencana bisnis dan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Dia menargetkan September 2014 RKAP sudah siap.