REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah menambah 7,25 juta tenaga kerja di sepanjang enam bulan pertama 2013. Jumlah ini sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kantor berita Cina Xinhua, Selasa (16/7), melaporkan Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Cina Yin Weimin mengungkapkan tingkat pengangguran negara terpadat tersebut stabil di level 4,1 persen. Pasar kerja di negeri tirai bambu tersebut tetap stabil.
Pemerintah Cina telah berhati-hati dalam menstabilkan pasar kerja. Hal ini mengingat tumbuh pesatnya sektor jasa dan pergeseran demografis yang mengurangi pekerja di perdesaan.
Kekhawatiran utama Cina adalah perlambatan ekonomi saat ini mengakibatkan peningkatan pengangguran. Peningkatan pengangguran bakal memicu kerusuhan sosial.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Cina ditargetkan 7,5 persen pada April hingga Juni. Kuartal kedua tahun ini diperkirakan terjadi pelemahan ekspansi dan prospek pertumbuhan diperkirakan melemah.
Sebelumnya dilaporkan ekspor Cina mengalami penurunan hingga 3,1 persen. Sedangkan impor Cina ikut melemah 0,7 persen. Tingkat inflasi Cina juga mengkhawatirkan, yaitu 2,7 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi yang hanya 2,5 triliun.