Senin 15 Jul 2013 12:45 WIB

Ground Breaking JSS di 2014, Tak Realistis?

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Menko Perekonomian Hatta Rajasa
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Menko Perekonomian Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai seluruh pihak harus realistis terkait rencana pemancangan tiang pancang (ground breaking) proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) sebagai bagian dari Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) pada 2014 mendatang.

"Kita harus realistis. Apa mungkin 2014 untuk dana yang sebesar itu sekitar Rp 200 triliun?," ujar Hatta saat ditemui di kantornya, Senin (15/7). 

Beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan harapannya agar ground breaking JSS bisa dilakukan pada 2014. Hatta mengatakan proyek pembangunan JSS masih difokuskan pada studi kelayakan pembangunannya.

Tim tujuh yang terdiri dari sejumlah menteri terkait mengusulkan dua opsi yaitu studi kelayakan dilakukan oleh pemrakarsa dan BUMN atau APBN.  "Saya katakan bahas. Setelah itu rapat nanti usulkan apa dari tim tujuh," kata Hatta.

Apabila nantinya Menteri Keuangan Chatib Basri menyetujui penggunaan APBN, ujar Hatta, perlu pengusulan kepada DPR. Oleh karena itu, tidak mungkin dianggarkan pada 2014 karena pembahasan RAPBN 2014 sedang dibahas. "Kan simpel begitu, yang penting tertib semuanya itu.  Usulannya jelas," ucap Hatta.

Hatta memastikan, selaku ketua dewan pengarah tim tujuh, dirinya tidak dapat memutuskan secara sepihak. "Ini yang suka disalahartikan. Dibilang menko memutuskan, padahal menko itu koordinatif sifatnya," kata Hatta. 

Secara pribadi, Hatta berharap agar studi kelayakan JSS dapat tuntas pada 2014. "Tapi kalau ground breaking, saya kira waktunya sudah mepet.  Kita sudah kehilangan waktu tiga tahun," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement