REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mestika Dharma Tbk optimistis pertumbuhan kredit akan sesuai dengan target meskipun Bank Indonesia (BI) menyatakan adanya perlambatan pertumbuhan. Bank Mestika optimistis di akhir 2013 dapat menyalurkan kredit hingga Rp 6,2 triliun atau tumbuh 21,5 persen bila dibandingkan tahun sebelum.

"Kredit kami hinga Juni sebesar Rp 5,4 triliun," ujar Presiden Direktur Bank Mestika Achmad S Kartasasmita usai pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/7). Kredit perseroan tumbuh 13 persen bila dibandingkan dengan semester pertama 2012. Sekitar 30 persen kredit Bank Mestika disalurkan ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sisanya disalurkan ke ritel, konsumer dan korporasi.

Untuk suku bunga, perseroan masih melihat kondisi pasar. Sejauh ini Bank Mestika belum akan menaikkan suku bunga perseroan. Achmad mengatakan saat ini suku bunga Bank Mestika berada di kisaran 10-11 persen.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menyatakan adanya perlambatan pertumbuhan kredit di kuartal kedua. BI memperkirakan kredit hanya bertumbuh sekitar 20 persen. Padahal di triwulan pertama kredit perbankan tumbuh 22 persen.

Bank Mestika baru saja melepas 430 juta lembar saham atau 10,51 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Harga penawaran saham senilai Rp 1.380 per lembar. Pada pembukaan perdagangan Senin, saham bank yang berbasis di Sumatra Utara ini menguat 4,63 persen menjadi Rp 1.444 per lembar. Emiten berkode BBMD ini mengantongi dana hasil IPO senilai Rp 593,4 miliar. Dana tersebut 100 persen akan disimpan sebagai dana pihak ketiga (DPK).

Ikuti Whatsapp Channel Republika