Rabu 03 Jul 2013 11:42 WIB

Redam Inflasi, Pemerintah Diminta Jamin Pasokan Pangan

Stok beras di gudang Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Stok beras di gudang Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meminta pemerintah untuk menjamin pasokan bahan pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2013. Ini dilakukan untuk meredakan dan mengantisipasi kembali meningginya inflasi.

"Pemerintah seharusnya menstabilkan pasokan melalui buffer stock entah Bulog atau apa agar pasokannya terjamin," kata Direktur Indef Enny Sri Hartati di Jakarta, Rabu (3/7).

Enny menilai kebutuhan akan bahan pangan menjelang Ramadhan yang semakin meningkat, jika tidak diimbangi dengan jaminan pasokan maka akan menimbulkan fluktuasi harga pangan. Jika itu terjadi, dia menambahkan, inflasi akan berpotensi meninggi dan sulit untuk dikendalikan. Dia juga mengaku pesimitis inflasi akan berakhir hanya sampai Agustus 2013.

"Rasanya hampir tidak mungkin ya kalau hanya sampai Agustus karena second round (putaran kedua) ini sampai akhir tahun. Apalagi kalau ditambah defisit neraca perdagangan berlanjut," ucapnya.

Menurut Enny, inflasi karena dampak dari kenaikan harga BBM memang bisa terus tereduksi pada bulan ketiga, tetapi dia mengaku khawatir pada putaran kedua setelah Idul Fitri. "Nanti kan ada permintaan penyesuaian kenaikan gaji, upah dan sebagainya. Mungkin Oktober mereda, tetapi November diperkirakan bergejolak lagi," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juni 2013 sebesar 1,03 persen, sehingga inflasi Januari-Juni 2013 mencapai 3,35 persen dan inflasi year on year Juni 2012 sebesar 5,9 persen. Laju inflasi tinggi karena kenaikan harga BBM juga terjadi pada Juni 2008 yang menyentuh angka 2,46 persen karena dipicu kenaikan harga BBM bersubsidi pada Mei 2008.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement