REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Suku bunga perbankan di Jawa Tengah, baik suku bunga deposito, kredit konsumsi, kredit investasi, maupun kredit modal kerja, mengalami tren penurunan meskipun lambat.
"Jika dilihat grafiknya, suku bunga mengalami tren penurunan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jateng-DIY Sutikno di Semarang, Rabu (3/7).
Sutikno menjelaskan bahwa suku bunga rata-rata kredit 12,78 persen atau sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya 12,85 persen. Suku bunga rata-rata kredit konsumsi 13,39 persen, sementara suku bunga rata-rata kredit investasi 12,68 persen dan kredit modal kerja 12,42 persen.
Pada bulan April 2013 untuk suku bunga rata-rata deposito 5,5 persen, giro 2,86 persen, dan tabungan 1,74 persen, sedangkan suku bunga rata-rata kredit 12,78 persen. "Tren penurunan suku bunga ini dapat menjadi stimulus bagi para pengusaha untuk meningkatkan investasinya," kata Sutikno.
Jika dilihat dari penyaluran kredit perbankan di Jateng tumbuh 0,78 persen (month to month) dan 22,19 (year on year) menjadi Rp186,98 triliun. Porsi kredit dengan baki debet (outstanding) pinjaman sampai dengan Rp 100 juta mencapai 30,65 persen dengan jumlah rekening sebanyak 2,82 juta.
Penyaluran kredit ekspor relatif stabil, sementara penyaluran kredit ke sektor domestik sedikit mengalami peningkatan, termasuk penyaluran kredit UMKM dan KUR seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan masih kuatnya konsumsi. Untuk loan to deposit ratio (LDR) tercatat 104,99 persen atau sedikit mengalami peningkatan dari LDR bulan sebelumnya 104,76 persen. Rasio non performing loan (NPL) juga terjaga pada kisaran yang relatif rendah 2,41 persen.