REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan, Baehdi Ruswana mengatakan, kenaikan tarif angkutan kota memengaruhi nilai inflasi Kota Palembang. Pada Juni 2013, kenaikan inflasi tercatat 1,18 persen.

"Kenaikan tarif angkutan kota sebesar 9,00 persen memberikan andil inflasi sebesar 0,26 persen," katanya di Palembang, Selasa.

Kenaikan harga lainnya yang memberikan andil cukup berarti terhadap inflasi Kota Palembang, adalah premium 12,93 persen menyumbang inflasi 0,26 persen, daging ayam ras 10,52 persen memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,15 persen.

Kenaikan harga cabai merah 22,83 persen menyumbang inflasi 0,15 persen, sepeda motor 5,39 persen memberi andil inflasi 0,09 persen, beras 0,88 persen memasok inflasi 0,05 persen, dan telur ayam ras 5,38 persen menyumbang inflasi 0,04 persen.

"Jadi dari sejumlah komoditas andalan Sumsel terdapat tujuh jenis yang kenaikan harganya memberikan andil inflasi Kota Palembang," kata Baehdi.

Berdasarkan pantauan terhadap 360 jenis komoditas yang dijual di beberapa pasar tradisional di Kota Palembang selama Juni 2013, terdapat 76 komoditas yang mengalami kenaikan harga, 22 komoditas mengalami penurunan, dan sisanya tidak ada perubahan.

Ia mengatakan Kota Palembang pada Juni 2013 mengalami inflasi 1,18 persen yang ditunjukan oleh kenaikan indek harga konsumen (IHK) dari 135,88 persen pada Mei menjadi 137,48 persen pada Juni 2013.

Inflasi di Kota Palembang itu, disebabkan kenaikan IHK pada lima kelompok pengeluaran, yaitu transportasi sebesar 4,34 persen, bahan makanan 1,53 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,63 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar 0,08 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan IHK, adalah kelompok sandang -0,24 persen, katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika