REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengaku tidak menetapkan level psikologis cadangan devisa di angka 100 miliar dolar Amerika Serikat. Selama ini terdapat penilaian yang mengatakan bahwa batas psikologis cadangan devisa adalah 100 miliar dolar AS.
"Jangan dilihat dari sisi level. Yang paling penting adalah dari sisi kecukupannya," ujar Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs, akhir pekan lalu. Rasio kecukupan cadangan devisa Indonesia sekitar 6,6 bulan dari impor dan pembayaran. Angka tersebut jauh lebih besar dari standar yang ditetapkan IMF, yakni 4 bulan.
Peter mengatakan yang paling penting bagi pasar adalah BI memasok likuiditas yang diperlukan. "BI tidak mau lagi ada kekeringan likuiditas di pasar valuta asing (valas). Jadi otomatis BI memberikan supply," ujar Peter.
Jika suatu saat cadangan devisa kurang dari 100 miliar dolar AS, Peter mengatakan hal tersebut bukanlah hal yang harus dikhawatirkan. Menurutnya, hal tersebut adalah wajar. Akan berbahaya jika terdapat kekeringan likuiditas. "Jadi itu sesuatu yang wajar dan saya katakan cadangan devisa kita itu cukup," ujar dia.
Cadangan devisa Indonesia per akhir Mei 2013 mengalami penurunan. Cadangan devisa tercatat turun sebesar 2,11 miliar dolar AS menjadi 105,15 miliar dolar AS dibanding posisi akhir April 2013 yang mencapai 107,26 miliar dolar AS.