REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Ribuan usaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Sukabumi terkendala masalah kemasan produk. Dampaknya, perkembangan usaha mereka tidak mengalami kemajuan.
"Usaha manisan buah-buahan yang saya produksi terkendala masalah pengemasan," ujar salah seorang perajin manisan buah-buahan, Iis Mintarsih.
Sebab, saat ini hanya dikemas dengan bahan seadanya. Padahal, kata Iis, produknya telah dikirim hingga ke Singapura dan Malaysia. Namun sayangnya ketika dipasarkan di negara lain produk tersebut dikemas lagi dengan harga yang lebih mahal.
Sementara manisan tersebut awalnya dibeli dengan harga yang lebih murah. Pelaku UKM lainnya, Eva (35 tahun) warga Kecamatan Cibadak yang bergerak di bidang makanan coklat juga berharap adanya bantuan untuk pengemasan produk.
Menurut dia usahanya sangat membutuhkan kemasan yang menarik agar produk makananya bisa laku di pasaran.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sukabumi, Dede Supriatna menambahkan, masalah kemasan menjadi salah satu masalah yang dihadapi selain permodalan dan pemasaran.
Ke depan, ia berharap keberadaan Rumah Kemasan yang dikelola Pemkab Sukabumi dapat dioptimalkan fungsinya. "Jika bisa optimal, maka ribuan UKM dapat terbantu," kata Dede menerangkan.
Saat ini jumlah UKM yang ada di Kabupaten Sukabumi mencapai sebanyak 27 ribu. Kepala Bidang UKM Diskoperindagsar Kabupaten Sukabumi, Agus Ernawan mengatakan, Pemkab Sukabumi berupaya mengatasi masalah kemasan produk ini.
Salah satunya dengan menggelar acara sosialisasi kemasan produk yang dihadiri pelaku usaha ritel yang juga Ketua Asosiasi Ritel Indonesia, Rudi Ersan.
Diharapkan Agus, selepas sosialisasi makin banyak pelaku UKM yang tergerak untuk mengemas produknya agar lebih baik. Sehingga masyarakat makin tertarik untuk membeli produk UKM tersebut.
Pengusaha Ritel yang juga aktif di Asosiasi Ritel Indonesia, Rudi Ersan mengatakan, potensi UKM di Sukabumi cukup besar. "Namun sayangnya kemasannya memang harus mendapat pembinaan," imbuh dia.
Rudi menuturkan, ke depan pihaknya akan membantu upaya pengemasan produk agar bisa diterima masayarakat. Tidak hanya konsumen domestik saja, melainkan untuk para turis yang datang ke Sukabumi.
Menurut Rudi, kemasan produk harus menunjukkan dua hal sekaligus yakni produk barang dan potensi wisata Sukabumi. Sehingga keberadaan produk asal Sukabumi bisa terkenal hingga ke luar daerah dan negara lain.