Senin 24 Jun 2013 14:29 WIB

Cetak Uang, Peruri Akan Gunakan Kertas Buatan Dalam Negeri

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Petugas menata tumpukan uang rupiah. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas menata tumpukan uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menargetkan dalam empat tahun bisa menggunakan bahan kertas buatan lokal untuk pembuatan rupiah. Kini Peruri masih memakai bahan kertas impor untuk memproduksi uang kertas.

Direktur Utama Perum Peruri Prasetio mengatakan, kini masih dilakukan penelitian dan pengembangan terkait bahan kertas untuk uang itu. ''Empat tahun lagi,'' kata dia pada jumpa pers di Kantor Peruri, Karawang, Jawa Barat, Senin (24/6).

Untuk penelitian dan pengembangan, kata dia, akan bekerja sama dengan akademisi dan peneliti di Indonesia. Di antaranya dari Institut Teknologi Bandung (ITB).nMenurut Prasetio, utamanya bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk lokal di Peruri. Selain itu juga bisa menghemat devisa dan memberdayakan produk lokal.

Pria yang menjabat sebagai Dirut Peruri dari tahun 2012 ini menuturkan, proses itu akan dilakukan secara bertahap. Pertama dia akan mengusahakan paspor bisa menggunakan kertas buatan anak negeri lebih dahulu. ''Baru setelah itu uang,'' jelas dia.

Produksi uang kertas Peruri per tahun tujuh miliar kertas uang atau billet. Sedangkan uang koin 1,6 miliar keping per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement