REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)juga akan berdampat terhadap industri yakni penambahan ongkos produksi sebesar 1,2 persen "Sudah dihitung dampak kenaikan harga BBM terhadap industri "ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat saat ditemui seusai penyaluran BLSM di Kantor Pos cabang Tegal Alur, Jakarta, Sabtu (22/6).
Menurut dia, dampak kenaikan harga BBM terhadap sektor industri tidak terlalu signifikan karena memang menggunakan BBM yang tidak bersubsidi. "Pemerintah mau tidak mau harus menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi, dengan pengurangan tersebut maka kita bisa hemat Rp90 triliun dan sehingga bisa menyelamatkan APBN kita," kata dia.
Selain itu, ia mengatakan, pengurangan subsidi tersebut untuk pemerataan kesejahteraan kepada kelompok masyarakat yang lebih berhak karena selama ini subsidi BBM tidak tepat saran. "Subsidi BBM khan selama ini banyak dinikmati kelompok masyarakat menengah ke atas," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari optimis bahwa target pertumbuhan industri pada tahun ini sebesar 6,5 persen dapat tercapai. "Saya tetap optimis target pertumbuhan industri kita dapat tercapai," kata dia.