Kamis 20 Jun 2013 12:13 WIB

Menkeu: Kita Harus Siaga Dengan Kebijakan Bank Sentral AS

The Fed/Ilustrasi
Foto: ABC News
The Fed/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan bahwa Indonesia harus siaga pasca-otoritas moneter Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), menyiratkan akan segera menghentikan kebijakan "quantitative easing" atau pembelian aset/surat berharga dari pasar finansial.

"Saya kira kita harus siaga karena pernyataan dari The fed ini akan ada tanggapan dari market di seluruh dunia," kata Chatib dijumpai di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, Kementerian Keuangan pada hari ini telah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengantisipasi dampak-dampak yang mungkin timbul dari penghentian kebijakan bank sentral AS itu. Tadi pagi kita sudah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengantisipasi langkah ini. Mungkin akan ada tekanan-tekanan terhadap pasar finansial, tapi BI bersama pemerintah sudah siap mengantisipasinya," kata Chatib.

Sebelumnya Chairman The Fed Ben Bernanke mengatakan bahwa ekonomi AS bertumbuh cukup kuat sehingga pihaknya mulai secara perlahan akan mengurangi kecepatan pembelian obligasi pada akhir 2013 dan pertengahan 2014. Hal tersebut menyiratkan program "quantitative easing" ketiga yang selama ini diterapkan The Fed akan dihentikan dan tingkat pengangguran di AS bisa di bawah 7 persen dari saat ini sebesar 7,6 persen diiringi laju inflasi jangka panjang di atas 2 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement